Telur Dadar Gosong


Telur Dadar Gosong

Setiap hari, ibu selalu menyediakan kami  sarapan dan makan malam.

Suatu malam,  ibu menghidangkan masakan sayur lodeh dan telur dadar yang gosong di depan meja ayah. Saat itu saya menunggu apa reaksi ayah dari sajian ibu.

Ternyata yang dilakukan ayah adalah menyantap makanan yang disajikan sambil tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah.

Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya  menikmati lauk telur dadar yang gosong.

Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta maaf pada ayah karena telur dadar yang gosong itu.

Satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan, “Sayang, jangan khawatir, aku suka telur dadar yang gosong”.

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ucapan selamat tidur pada ayah. Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur dadar gosong?

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, “Nak, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah. Jadi dengan memakan telur dadar gosong tidak akan menyakiti siapapun."

"Tahukah kamu nak, yang menyakiti hati seseorang itu adalah kata-kata kasar." Lalu ayah melanjutkan, "kamu tahu, hidup itu penuh dengan hal-hal dan orang-orang yang tidak sempurna."

"Ayah juga bukan orang yang terbaik dalam segala hal. Dengan demikian yang ayah lakukan adalah menerima kesalahan orang lain dan memilih untuk merayakan perbedaan. Ini adalah kunci terpenting untuk mewujudkan hubungan yang sehat dan harmonis."

"Hidup ini terlalu pendek untuk diisi dengan penyesalan dan kebencian. Cintai mereka yang memperlakukanmu dengan baik dan sayangi yang lainnya."

"Ingatlah pada pepatah, Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini."

"Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif. Jalani hidup ini dengan keinsafan nurani. Jangan terlalu perhitungan. Jangan hanya mau menang sendiri. Jangan suka menyakiti sesama."

"Belajarlah, tiada hari tanpa kasih sayang. Belajarlah, selalu berlapang dada dan mengalah. Belajarlah, lepaskan beban  hidup dengan ceria.

"Tak ada yang tak bisa diikhlaskan. Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan. Tak ada dendam yg tak bisa terhapus," pungkas ayah.

Sumber: Istimewa

Ditulis Oleh : Fahri Ali

Terima kasih anda sudah membaca coretan yang berjudul Telur Dadar Gosong, Semoga coretan ini dapat bermanfaat dan berguna untuk anda.

Silahkan menikmati coretan saya yang lainnya

0 Response to "Telur Dadar Gosong"

Post a Comment

Silahkan berbagi di sini...